Jenis Sampah Anorganik Adalah

Jenis Sampah Anorganik Adalah

Sampah Anorganik Lunak

Sampah jenis ini adalah sampah atau limbah yang bersifat lunak atau lentur serta mudah dibentuk. Contohnya seperti, sampah plastik, styrofoam, bungkus makanan cepat saji. Selain itu, ada juga yang bersifat cair, seperti bekas air deterjen, air sabun, minyak goreng dan sebagainya.

Jenis-Jenis Sampah Anorganik

Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik

Pada dasarnya, sampah organik dan anorganik harus dipilah terlebih dahulu dan tidak hanya dibuang ke satu tempat yang sama. Karena, bila kedua jenis sampah tercampur aduk akan memberikan dampak buruknya tersendiri, seperti berikut ini.

Pemanfaatan Sampah Anorganik

Sedangkan sampah anorganik tertentu bisa dimanfaatkan kembali. Ada tiga pemanfaatan limbah anorganik, yaitu dengan cara reuse, reduce, maupun recycle.

Reuse adalah menggunakan kembali sampah tanpa perlu banyak dimodifikasi. Benda ini bisa difungsikan dengan fungsi yang masih sama ataupun fungsi berbeda. Contohnya yaitu:

Reduce adalah kegiatan yang bisa mengurangi sampah, sejak sebelum membeli barang. Contohnya yaitu:

Recycle yaitu memanfaatkan kembali sampah dengan sejumlah tahapan pengolahan untuk mendapatkan fungsi yang sama atau fungsi lain. Contohnya yaitu:

Demikian tadi penjelasan lengkap mengenai perbedaan antara sampah organik dan anorganik, mulai dari pengertian, jenis, contoh, dan manfaatnya.

Artikel pembahasan Waste4Change kali ini akan mengupas tuntas tentang pengertian apa itu sampah anorganik (non organik), contoh, jenis, cara pengolahan dan manfaatnya, kita langsung ke daftar isinya dibawah.

Jenis dan Contoh Sampah Organik dan Anorganik

Sampah organik dan anorganik dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Kenali juga contoh-contohnya berikut ini.

Jenis-jenis Sampah Organik dan Contohnya

Berbeda dengan sampah atau limbah organik yang bisa dihasilkan secara alami dari lingkungan, kebanyakan limbah anorganik berasal dari aktivitas manusia. Contohnya dari proses industri atau sumber daya alam tak terbaharui seperti mineral, minyak bumi, dan lain sebagainya.

Adapun berdasarkan karakteristik atau sumbernya, jenis sampah ini bisa dibedakan lagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut:

Ini adalah jenis sampah anorganik berbahan polimer sintetik yang dibuat dari minyak bumi atau gas alam. Plastik adalah material yang sulit terurai dan membutuhkan waktu ratusan tahun agar bisa terdegradasi.

Plastik juga mengandung bahan kimia berbahaya seperti BPA dan ftalat, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan. Beberapa contoh sampah plastik yaitu botol plastik, kantong plastik, botol kosmetik, serta wadah makanan dan minuman.

Logam adalah material yang biasanya memiliki karakter keras, dan terdiri dari unsur-unsur kimia seperti besi, tembaga, aluminium, seng, atau yang lainnya. Beberapa contoh sampah logam yaitu kaleng minuman, besi tua, potongan kawat, paku bekas, dan sejenisnya.

Sampah kertas adalah jenis sampah anorganik yang terdiri dari kertas yang sudah tidak terpakai. Adapun kertas adalah bahan yang terbuat dari serat kayu atau tanaman lainnya.

Kertas dapat didaur ulang dan digunakan kembali, namun jika tidak diolah dengan baik, dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Contoh sampah kertas antara lain seperti kertas bekas, majalah, koran, kardus, dan lain sebagainya.

Kaca adalah bahan anorganik yang terbuat dari silika atau pasir, dan memiliki sifat yang keras dan sulit untuk terurai. Beberapa contoh sampah kaca antara lain botol atau gelas minuman, kaca jendela, pecahan piring, dan masih banyak lagi.

Sampah karet adalah jenis sampah yang terdiri dari material karet, sumbernya bisa dari getah pohon karet maupun bahan sintetis. Beberapa contoh sampahnya antara lain ban bekas, sandal rusak, sepatu bekas, dan lain-lain.

Sampah kain adalah jenis sampah anorganik yang terdiri dari bahan kain yang tidak terpakai lagi atau rusak. Kain bisa terbuat dari serat alami maupun sintetik, namun sama-sama butuh waktu lama untuk terurai. Contoh sampahnya yaitu baju bekas, handuk rusak, hingga karpet bekas.

Sampah karet adalah jenis limbah anorganik yang terdiri dari bahan karet atau bahan karet sintetis. Karet sulit terurai dan membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. Beberapa contoh sampah karet adalah ban bekas, sandal rusak, dan sepatu bekas.

Sampah elektronik adalah jenis limbah yang terdiri dari barang elektronik yang sudah rusak atau tidak terpakai lagi. Selain dikategorikan sebagai sampah anorganik, jenis sampah ini juga termasuk pada kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Hal ini karena barang elektronik mengandung berbagai bahan kimia berbahaya yang juga sulit diuraikan oleh lingkungan. Beberapa contoh sampah elektronik antara lain telepon genggam bekas, laptop bekas, televisi rusak, dan masih banyak lagi.

Tahapan Mengelola Sampah Anorganik

Merujuk pada sumber yang sama, setidaknya ada 3 tahapan yang bisa dilakukan saat mengelola sampah anorganik.

1. Mencegah dan mengurangi sampah dari sumbernya, bisa dengan melakukan pemilahan atau pemisahan sampah organik dengan anorganik.

2. Pemanfaatan kembali sampah anorganik yaitu dengan memanfaatkan kembali produk tersebut. Misalnya dengan menggunakan kertas hasil daur ulang atau membuat aneka kerajinan dari sampah plastik.

3. Bank sampah sebagai upaya mengurangi limbah anorganik. Dengan berpegang pada prinsip 3R, kehadiran bank sampah mampu memberikan peluang menabung sekaligus menjaga lingkungan dari dampak buruk limbah anorganik.

#2 Sampah Anorganik Keras

Kebalikan dari sampah lunak, sampah anorganik keras bersifat tidak mudah dihancurkan karena mengandung bahan yang kuat dan sulit terurai. Sebagian besar, sampah keras ini sulit untuk didaur ulang.

Oleh karena itu, sampah ini hanya dapat dihancurkan guna metode tertentu, seperti pemanasan & pembakaran. Bila didaur ulang, sampah keras ini membutuhkan teknologi dan alat yang lebih canggih. Contohnya seperti kaleng bekas, gelas atau barang pecah belah lainnya, besi tua, keramik, paku berkarat, dan lainnya.

#4 Meningkatkan Pendapatan Ekonomi

Dari sampah anorganik, kita bisa menghasilkan barang baru dan uang. Sampah anorganik yang diolah dengan baik dapat membantu meningkatkan pendapatan ekonomi.

Apalagi ketika seseorang berhasil menjalankan usaha khusus di bidang daur ulang sampah, kesempatan kerja pun kian meningkat.

Waste4Change menyediakan layanan daur ulang sampah anorganik bagi individu dan mandiri. Untuk kamu yang ingin ikut berkontribusi pada lingkungan dengan mengelola sampah anorganik secara bertanggung jawab, kamu bisa kunjungi manfaatkan layanan Send Your Waste dan kirim sampah anorganik ke berbagai partner daur ulang Waste4Change di daerahmu. Syarat dan ketentuan kunjungi w4c.id/SYW.

Usaha kecil dengan mengumpulkan sampah adalah bentuk usaha sederhana yang menghasilkan pendapatan tambahan. Sampah anorganik yang terkumpul, kemudian dijual untuk diolah kembali menjadi barang baru yang laku di pasaran.

Mencegah dan mengurangi sampah dari sumbernya

Pemilahan sampah dapat dimulai dari dalam rumah seperti memisahkan sampah organik dan anorganik.

Mengurangi sampah bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti menghindari penggunaan produk barang sekali pakai, menghemat air dan listrik, menggunakan tas kain saat berbelanja dan meminimalkan penggunaan tisu.